Semenjak beli twin marker merk TouchFive di akhir tahun 2017 yang lalu (baca reviewnya disini–Red), gw sudah lebih sering menggambar menggunakan spidol dibanding alat pewarna yang lain, berhubung juga karena tuntuan pekerjaan (*duilee…).
Walopun suka seni, tapi kemampuan gw hanya a lil’ bit of everything, termasuk menggambar, jadi gw termasuk level pemula lah ya… Untuk orang-orang seperti gw, yang pemula atau keterbatasan dana, lebih baik mencoba dengan alat gambar yang gak mahal-mahal dulu, makanya kemaren gw memutuskan untuk beli twin marker merk TouchFive yang harga set 60 warnanya masih terjangkau sama gw, itu pun gw beli secondhand udh sama buku gambar Canson dengan hanya Rp 400.000.
Namun akhirnya gw tergiur dengan merk Finecolor karena color rangenya yang lebih banyak, dan blending warnanya lebih smooth daripada merk TouchFive walau pun keduanya berasal dari negara yang sama alias Cina (yaiyalah ya, wong beda harga). Sama seperti TouchFive, Finecolor adalah alcohol-based marker yang lebih murah daripada Copic –>> twin marker kasta bangsawan, per piece nya harga Rp 45.000! Selain harga, perbedaanya dengan TouchFive adalah Finecolor bisa dibeli satuan sedangkan TouchFive dan TouchNew harus per set. Sepertinya, kalo diurut berdasarkan kasta, kasta tertinggi setelah Copic adalah Finecolour, disusul TouchNew dan terakhir TouchFive.
Twin marker Finecolour ada dua variant, yang casenya warna hitam dan warna putih. Yang warna hitam harganya lebih mahal, Rp 25.000, karena ada brush nib yang lebih empuk dan enak digunakan untuk hasil yang lebih smooth. Sedangkan yang warna putih, harganya Rp 15.000/ piece. Karena saking sukanya sama range warnanya, jadi gw udah mulai nyicil mengkoleksi Finecolour, namun baru mampu yang warna putih aja, itu pun rasanya udah tekor karena dibanding pembelian twin marker sebelumnya.
Kalau dari penampakan luar, design twin marker hampir-hampir mirip satu sama lain, dengan nama dan nomor warna tertera di ujung-ujung tutup spidol. Perbedaannya dengan TouchFive, kepala tutupnya berbeda bentuk pada masing-masing ujung untuk membantu memudahkan pengguna membedakan mana yang broad nib dan nib yang lancip. Tutup spidol bagian broad nib bentuknya kotak, sedangkan yang lancip berbentuk oval. Di bagian badan spidol juga diberikan tanda garis abu-abu untuk ujung yang lancip. Hal ini mungkin terkesan remeh-temeh, tapi membuktikan kualitas produsen yang memikirkan kenyamanan penggunanya dengan mendetail.
Alasan utama kenapa awalnya gw membeli Finecolour adalah karena mencari tone kulit yang lebih natural. Variant warna kulit dari set TouchFive yang gw punya terlalu pink dan gradasi warna kurang lengkap.
Perbedaan ukuran nib. Atas: TouchFive, tengah: Finecolour Rp 25.000, bawah: Finecolour Rp 15.000
Perbandingan tone warna kulit merk TouchFive dan Finecolour. Tone kulit merk Finecolour gw kurang lengkap karena warna-warna yang gw mau ada yang sold-out.
Finecolour juga lebih mudah ditemukan di art supply shops di Bali (entah lah ya kalau di Padang), atau juga bisa beli satuan via online, tapi gak enaknya gak bisa dicoba dong ya, hiks!
Overall, untuk beginner’s level, twin marker ini recommended banget. Tapi kalo kalian emang hobi banget gambar dan menggambar hampir setiap hari, mendingan dicicil langsung merk Copic, karena kelebihan Copic bisa di refill tintanya, sedangkan merk lain harus beli lagi.
Happy playing with colors, guys!
0 Comments