Seberapa penting seorang fashion designer untuk bisa gambar? Menurut gw, penting banget! Karena yang membedakan seorang designer dengan tailor adalah kemampuan untuk merancang, baik dalam ilustrasi maupun pattern making, sedangkan tailor hanya menjahit. Kalo sudah mampu menggaji orang lain, nantinya yang mengerjakan proses produksi adalah penjahit, mengikuti pola yang sudah dibuat seorang designer. Makanya menurut gw, ada 3 kemampuan wajib seorang fashion designer; pattern making, basic sewing, dan ngegambar, agar design yang kita mau bisa lebih dimengerti oleh penjahit. Gak perlu perfecto banget (kecuali kalo emang tujuannya pingin jadi fashion illustrator), yang penting gak kayak orang-orangan sawah lah gambarnya.
Jadilah gw mempelajari cara menggambar anatomi fashion, cara menggambar kain dan baju, coloring, flat sketching, dan lain-lain bermodal dari internet, maklum lah miskin. Salah satu alat yang banyak digunakan dan dikoleksi para fashion design gurus itu adalah twin markers, alias spidol dengan dua mata; broad nib dan fine nib. Sebelumnya gw hanya menggunakan watercolor pencils dan spidol faber castle biasa. Tapi kok kurang uwowow ya, mungkin karena gwnya aja yang gak berbakat, jadi harus dimodali lebih. Haha.
Merk twin marker yang ter-recommended adalah Copic, tapi harganya bikin dunia gw terbalik, jadi muram durja. Spidol aja sampe seharga handphone! Keunggulannya katanya bisa direfill, jadi punya brush seumur hidup. Gw suka gambar tapi gak sampe addicted banget, dan hanya sesuai kebutuhan gw aja, jadi gak perlu banget lah ngehedon pake spidol jutaan segala, terlalu mewah buat tangan gw yang rajin cuci piring ini. Jadilah gw cari-cari produk alternatif dari Copic, pilihannya: Finecolor dan Touch. Tapi tetep aja harganya masih terlalu Taj Mahal buat kantong gw. Disaat-saat seperti ini, gw bersyukur Tuhan menciptakan China, karena mereka selalu menciptakan produk knock-off. Salah satunya spidol TouchFive yang niatnya jadi knock-offnya produk ShinHan Touch Twin Brush Marker. Selain merk TouchFive, ada juga Touch New yang harganya sama. Dua merk tersebut bisa ditemukan di Lazada, alias Ali Expressnya Indonesia, tersedia set 30 warna, 40, 60 dan 80 warna. Yang paling mahal, 80 warna, harganya gak lebih dari Rp 700.000, tapi sayangnya duit gw juga gak cukup untuk beli yang 80 warna. Selain itu, kalo beli di Lazada gw harus nunggu sekitar 1 bulan untuk barang sampai, kalo lagi belajar gini, time is money, cuy! Gak bisa gw menyia-nyiakan 1 bulan yang berharga itu untuk menunggu di pagar rumah! Belum lagi banyak review seller yang menjual spidol beberapa sudah kering jadi gak bisa dipake. Untungnya di Instagram gw menemukan akun yang saat itu lagi jual art supplies bekas dia yang masih bagus banget kondisinya, termasuk si spidol TouchFive 60 warna dan marker paper ukuran A4 merk Canson, harga keduanya Rp. 400.000 sajooo… Hoki banget emang gw ini! Hehe. Walopun bekas, seenggaknya gw udah liat color swatch dari spidol-spidolnya jadi terjamin gak ada yang kering.
Color swatch TouchFive di kertas HVS biasa
Perbandingan ukuran spidol TouchFive dengan Finecolour. Bagian lancipnya dari Finecolor lebih panjang dan lancip dibanding Touchfive. Nibnya pun terasa lebih lembut. Maklum beda harga.
Set spidol ini dilengkapi dengan tas warna hitam dan gw dikasih bonus spidol color blender merk Finecolor dan pena gel warna putih sama sellernya–terpujilah wahai engkau, sis! Setelah gw coba, gw amazed sama hasilnya karena gw terbiasa pake yang murce maria. Range warnanya juga bagus untuk bikin gradasi. Oia, sebenernya dia ada varian Architecture, Animation dan Illustration, setiap varian percampuran warnanya beda-beda tergantung kebutuhan, contohnya kalo architecture mungkin gak banyak gradasi warna pink seperti varian illustration, lebih banyak warna netral. Warna swatch sama warna di label atasnya juga gak terlalu beda-beda amat lah, ada beberapa sih yang beda jauh. Di bagian kepalanya selain berwarna juga ada tulisan angka dan nama warna, jadi memudahkan untuk ngambilnya. Hasil warna setelah kering bisa berbeda sedikit tergantung kertas yang dipakai, menurut gw sih hasil lebih baik ya jelas di marker paper. Setelah kering, warna juga berbeda ketimbang saat masih basah yang lebih gelap.
Perbandingan coloring dengan Touch Five dan spidol biasa merk Faber Castle. Kentara kan untuk blending color lebih baik. Gambar baju di sebelah kanan terlihat seolah-olah baju yang gw design terbuat dari jerami.
Untuk masalah percampuran warna, menurut gw sih gak bagus, tapi juga gak jelek, Warnanya masih kentara bordernya walaupun setelah dikasih color blender Finecolor. Tapi yaudah sih maklum aja namanya juga produk jelata.
Beberapa gambar yang gw buat dengan TouchFive.
So far, kalo untuk kebutuhan, kemampuan dan skill gw yang segala pas-pasan ini, nothing I cant complain about these markers. Malah jadi pingin beli yang 80 warna biar puas ngegambarnya. In conclusion, produk ini recommended banget untuk orang-orang yang masih newbie dan belajar ngegambar. Nanti, kalo udah expert atau udah kaya, baru beli art suplies tingkat dewa.
0 Comments