Untuk mengikuti perkembangan dan tuntutan zaman, kita harus bisa membawa kemampuan kita ke ranah digital dan mentransformasinya menjadi sebuah produk digital, termasuk menggambar. Buat yang pekerjaannya berhubungan dengan menggambar/ membuat design digital (baik graphic designer, fashion designer, illustrator etc) mempunyai pen tablet adalah salah satu kebutuhan yang membantu efisiensi, dibanding kalo menggambar dengan mouse, apalagi trackpad (tapi ada juga lho yang mampu ngedesign pake trackpad dan hasilnya bagus!).
Wacom One CTL 671 adalah pen tablet pertama gw yang baru gw punya sejak bulan Juni 2018 ini. Ini juga gw dihadiahi sama orang pas ulang tahun gw dan kebetulan emang gw udah ada rencana buat beli pen tablet sebelumnya tapi menunda-nunda mulu (ada hikmahnya juga ya procrastination, hehe…). Sebelumnya, gw mengincar Wacom Intuos Pro yang harganya 4x lipat, tapi gak kebeli-beli karena harganya mahal. Namun manfaat yang gw rasakan dengan series One ini juga udah lebih dari cukup kok, udah kebayar kok sama dollar yang gw dapat dari kerja menggunakan produk ini, hehe!
Series One by Wacom ini adalah pen tablet kelas entry level, katanya sih menyasar golongan kreatif anak muda dan pemula (yang masih kere-kere gitu deh, kayak gue, hehe), makanya harganya bisa dibilang sangat murah agar bisa bersaing dengan para merk pendatang baru seperti Huion. Series One ini terdiri dari dua ukuran, CTL 472 adalah seri Small dengan ukuran 210 x 146 x 8.7 mm (active area 152.0 x 95.0 mm). Sedangkan One by Wacom CTL 672 (yang gw punya) adalah seri Medium nya, yang memiliki ukuran 277 x 189 x 8.7 mm (active area 216.0 x 135.0 mm). Dengan berat nya masing-masing adalah 251 dan 436 gram.
Di harga yang masih di bawah 1,5 juta (yang Small malah cuma 900ribuan), kita akan mendapatkan:
- Tablet
- Pen
- USB cable
- 3 standard replacement nib
- CD installer
- 1 nib remover
Ada beberapa serian warna, kalo gak salah merah, biru, hitam dan hijau. Bagian tabletnya rasanya seperti menggambar di atas kertas, jadi keset gitu, walaupun gak berasa se-natural menggambar di atas kertas. Di bagian penanya ada bagian yang bisa dipencet seperti fungsi mouse. Atas untuk klik kanan, bawah untuk klik kiri.
Yang gw suka dari produk ini adalah:
- Harganya murah (padahal bukan gw juga sih yang beli, hehe). Jadi kalo lw bisa ngehasilin duit dengan modal barang murah, rasanya tuh lebih bangga aja gitu ketimbang pake modal hardware mahal, haha.
- Ringan, mudah dibawa kemana2. Handy dan designnya simple.
- Menurut gw sih udah cukup responsive. Gak nge-lag.
- Hampir 80 persennya adalah aktive area
Yang gw menurut gw adalah kekurangannya adalah:
- Gak ada express key, jadi tabnya itu cuma datar aja gak ada tombol shortcutnya. Otomatis kita harus bisa ngelatih diri kita dengan tangan kiri di keyboard dan tangan kanan menggerakkan pena.
- Gak ada slot untuk wireless/ bluetooth. Jadi hanya bisa dipake dengan diconnect via USB. Agak rempong aja sih gw kalo kabel USBnya ilang.
Gw belum pernah pake pen tablet series lain jadi gw gak tau juga perbandingannya apa, kata orang-orang sih designnya dan nibnya kerasa murahan. Tapi lah gapapa murahan, yang penting bisa ngehasilin dollaran, haha. Beberapa temen gw yang udah jago banget graphic design/ ilustrasinya hanya menggunakan produk yang sama dengan gw ini (lah jadi kalo mereka aja yang penghasilannya udah segitu masih pake yang sama, ngapain gw nyusah-nyusahin hidup buat maksain beli yang mahal, hehe). Tapi jujur ya, suatu saat nanti gw akan upgrade ke Intuos (maunya sih ya Cintiq, tapi entah kapan ya bookk…) kalo sudah pada waktunya. Untuk level pemula, ini udah lebih dari cukup!
0 Comments